Hampir bisa dipastikan yang mengenal Hembo hanya anak Bekasi angkatan tahun 90-an pasalnya nama Hembo berjaya jauh sebelum Bekasi kenal dengan yang namanya Mol Metropolitan atau yang dikenal dengan sebutan Metmol, karena Metmol baru berdiri di akhir tahun 90-an menjelang awal tahun 2000.
Kawasan Pasar Lama atau yang dikenal juga dengan sebutan Pasar Proyek Bekasi menjadi pusat nongkrong di Bekasi, mulai dari anak-anak, remaja bahkan orang tua, karena memang di area ini bisa dibilang “one stop solution” untuk seluruh kebutuhan warga Bekasi.
Beberapa tempat yang melekat di pikiran saya antara lain :
- Pangkas Rambut Idola : Tempat potong rambut bukan sembarang tempat cukur, dulu saya di ajak cukur ke tempat ini kalo bapak saya baru gajian atau baru dapet gaji ke-13, dan cukur di tempat ini menjadi momen prestisius, saya dan kakak lelaki saya selalu berebut minta cukur duluan, karena kita udah tidak sabar naik ke kursi cukur otomatis yang bisa naik turun sendiri hanya dengan sebuah pedal mirip pedal mobil, bukan itu saja yang menjadi cukur di sini sangat menyenangkan, meskipun saya mendapat urutan kedua, maka saya masih terhibur, karena saya bisa nonton kakak saya cukur rambut sambil minum Teh Botol dingin yang diberikan secara cuma-cuma, pelayanan yang sangat baik dari tempat cukur ini yang menjadikannya idola anak-anak.
- Bebek Pak Gendut : Sayangnya saat itu saya belum ngerti fotografi dan jurnalistik, sehingga saya tidak punya foto potrait Pak Gendut, ya pak Gendut yang selalu menggunakan kaos kutang alias kaos singlet ketika melayani pelanggannya, sesekali pak Gendut mengelap keringat menggunakan handuk Good Morning yang melingkar di lehernya ketika pelanggannya sedang memilih dan membeli burung belibis goreng dengan warna kuning ketika di pajang dan berubah menjadi kecoklatan setelah burung belibis berenang di kuali besar yang terlihat seperti lautan minyak goreng berwana hitam yang entah sudah berapa kali dipakai ulang, selain burung belibis juga tersedia sate usus dan sate jeroan. (red : yang tau posisi Pak Gendut saat ini tolong ninggalin jejak ya).
- Happy Land : Naik bom-bom-car, tabrak kiri – tabrak kanan – tabrak depan – ketabrak dari belakang, ketakutan melanda ketika lampu tanda listrik di area sudah menyala, karena kabarnya lantai dan atap tempat mobil melaju dialiri listrik tegangan tinggi, terlihat percikan api di antena yang menyentuh langit-langit arena balap bom-bom-car, semakin takjub melihat seorang petugas yang melompat dari satu mobil ke mobil lainnya tanpa menginjak lantai lintasan, petugas tersebut mengatur mobil-mobil bom-bom-car yang terjebak tak bisa bergerak karena saling bertabrakan mirip kondisi bulak kapal saat ini di pagi dan sore hari.
- Tempat Maen Dingdong : Nah area ini, identik dengan tempat tongkrongan anak-anak bandel, karena biasanya saat main ding-dong mereka sambil menghisap sebatang rokok yang dibeli eceran di pintu masuk atau dari pedagang rokok keliling di depan tempat parkir, bukan berarti semua anak yang main ding-dong di sini anak nakal, tapi biasanya kalo ada anak yang muka nya keliatan lugu, akan disamperin anak yang muka nya rada serem untuk di mintain uang yang dikenal dengan sebutan dipalakin, tarif palak bervariasi berdasarkan tingkat kesereman muka anak yang seperti preman tersebut, kadang gocap, kadang cepek, nah kalo dia udah punya tato bisa naik tarif nya jadi 200 sampai 500 rupiah, permainan yang menjadi Favorit saat itu adalah games Street Fighter, dengan jurus “Oyuget” untuk mengalahkan lawan.
- Busana Indah : Celana berbahan Famatex dan baju Boss menjadi incaran di toko ini, baju yang terlihat lembut mengkilap dan gombrang menjadi trend anak sekolah saat itu, dan toko ini menjadi pilihan utama para anak sekolah karena menyediakan badge identitas sekolah yang sangat lengkat untuk sekolah-sekolah di sekitar Bekasi terutama Bekasi Timur, toko nya berupa los atau kios kecil namun akan sangat ramai terutama di saat masa mejelang tahun ajaran baru.
- Kedai Pramuka : Gudep 01005 dan tanda regu bergambar kalajengking, tongkat kayu, kacu panjang dan lebar, baju pramuka famatex adalah target operasi di toko ini, tokonya jauh lebih besar dari Toko Busana Indah, sekitar tiga kali lebih besar, anak Pramuka kalo tidak pernah ke tempat ini diragukan keanggotaannya, karena hampir dipastikan kalo beli selain di toko ini dianggap abal-abal.
Masih banyak tempat-tempat nge-hits pada jamannya di wilayah pasar proyek Bekasi, namun kenangan tinggalah kenangan, kenangan tetaplah manis, kini semua itu tinggal cerita, kini pasar lama Bekasi sudah berubah menjadi kawasan Mol, sementara para pedagang yang bersejarah yang menjadi bagian cerita hidup saya kini terpinggirkan ke kios-kios kecil ci pinggil jalan proyek mendekati pekong.
Sesaat sebelum bangunan bersejarah pasar lama Bekasi di rubuhkan, disaat Pasar Lama Bekasi sudah di kelilingi pagar seng, sudah tertutup untuk umum, namun pada tahun 2010 tepatnya tanggal 23 Oktober saya memberanikan diri untuk masuk menyelusup kedalam dengan membuka salah satu pagar seng, dan yang saya dapati sungguh mencengangkan dan cukup menyedihkan, pasar yang bersejarah terlihat sudah porak poranda.

Foto di atas adalah foto tampak dalam ketika itu yang saya gabung dari 3 buah foto yang saya jahit, untuk memperlihatkan secara keseluruhan kondisi di dalamnya, bagi anak-anak yang di cap bandel akan tertuju ke lantai 2 untuk bermain ding-dong dengan terlebih dahulu menukarkan koin dan siap mengeluarkan jurus “Oyuget“.

Foto ini saya ambil dari sudut tembak pos satpam yang juga merupakan tempat parkir motor saat itu, dan di wilayah inilah biasanya anak-anak beli rokok ngeteng untuk kemudian menuju arena bermain ding-dong. Di area ini tepatnya di lantai dasar adalah lokasi Toko Busana Indah, dan jika berjalan lebih ke dalam lagi maka akan dijumpai Kedai Pramuka untuk belanja TKK (Tanda Kecakapan Khusus) yang ga pernah ada selesainya, kalo anak jaman sekarang sibuk update status di media sosial maka anak-anak di jaman kami sibuk bongkar pasang TKK di baju pramuka di lengan sebelah kanan, jika masih banyak TKK yang akan dipamerkan saat upacara bendera di hari sabtu makan kami akan menggunakan selempang yang disebut dengan tetampan.

Di masa itu, saya belum pernah masuk ke area ini, karena seingat saya ini adalah tempat main Billiard, namun seingat saya lokasi pintu masuknya tak jauh dari lokasi Ramayana, yang saat itu kami anak anak Paskal bersama-sama ke sana untuk memberi tas kecil semacam dry bag bukan untuk mengamankan peralatan elektronik karena saat itu kami tak punya gadget melainkan untuk membawa buku pelajaran meskipun hanya berukuran pas untuk 3 buku tulis ukuran kecil, tas itu kami beli seharga Rp. 5.000 karena sedang diskon gede-gedean.
Semua hanya tinggal cerita, karena di atas tanah tempat bangunan di dalam foto ini berada sudah tergantikan dengan sebuah Mol pasar modern, di Bekasi masih terdapat beberapa area dan bangunan tua bersejarah, akankah akan berubah menjadi Mol dan Apartemen ? hanya waktu yang akan menjawab. (Dhy)
Nasi Padang Kapau kenangan bgt sama nyokap tiap kali abis belanja langsung mampir atau mie ayam depan toko bata yg di parkiran, dingdongnya omg
Wadduh… Nasi Kapau yang mana nih ya… Belum pernah euy, karena jaman saya kecil, nasi padang adalah makanan yang sangat mewah 🙂
Inget bantuin bapak saya dagang di pasar proyek depannya toko jam Duta dulu , dan dulu sering maen di eskalator ramayana hehe
MAsa-masa indah ya om, sebelum Bekasi identik dengan Mol bergaya modern, semoga pedagang tradisional Bekasi tetap jaya…
Rutinitas Masuk tahun ajaran baru: belanja seragam di busana indah, Bata, Multimedia, toko pramuka, sebelum pulang mampir nasduk ayam goreng es teh manis di Pak Tata…kebahagian zaman old
Hahhahaha…. Ketauan umurnya..
Busana Indah pindah dideket kios obat, Multimedia pindah ke seberangnya, kedai pramuka pindah ke jalan Agus Salim depan Patal, Bata masuk Junction
Jadi inget bantuin bokap jualan bakso di Hembo,nama nya bakso 88 solo Tugiman,
Pengen kenangan itu terulang lagi,kan bisa nonton bioskop dulu di samping Hembo,jalur Ir Juanda masih dua arah patas2 yg ke Jakarta pada Lewat jln Ir h Juanda,s sebelum ada jembatan Pekayon di bangun dan sebelum tol Cikampek di buka thn 1992 Bekasi terasa hidup banget.
Terima masih Mas Rudianto udah sharing, kalo saya seringnya naik P20 dari Bekasi ke Priok Mas, lewat cakung yang masih jadi gudang sampah 🙂
Suka diajak bapak beli roti bakar ama susu coklat warung warung depan tukang cukur idola , bapak juga suka ajak ke happy land naik robot besar , masih banyak banget kenangan setiap jengkal di proyek bekasi ini . makasih membangkitkan memori
Salam toko semar
Kenangan indah bersama orang tua tercinta, semoga kita bisa membuat memory Indah dalam ingatan anak-anak bro….
Masih ingat ajah Om model
Alhamdulillah masih inget om-mang
Saya buka puasa pertama di “mall” ya di Hembo ini gan….Nasi Padang apalah dulu namanya lupa…berkesan sampe sekarang masih ingat ane duduk disebelah nyokap pisah meja bokap diseberang sama adek karena penuh.
sekitar 80-an akhir, dan buka puasa tahun segitu udah rame.
Pulang naik becak lewat tugu lele, naik K01 depan stasiun…back to Harja.
Thanks nostalgianya
Yoi bro.. ini gara-gara temen-temen pada rame di Path komen foto, sampe masih pada inget dipalakin sama preman proyek waktu maen Ding-dong..